I'm a not perfect girl...

Sunday, February 8, 2009

sajak-sajak Chairil Anwar

AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari..Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943

PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembaliUntukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Maret 1943

HAMPA
kepada sri
Sepi di luar.
Sepi menekan mendesak.Lurus kaku pohonan. Tak bergerakSampai ke puncak. Sepi memagut,T
ak satu kuasa melepas-renggutSegala menanti. Menanti. Menanti.Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekikMemberat-mencekung pundaSampai binasa segala.
Belum apa-apaUdara bertuba. Setan bertempikIni sepi terus ada. Dan menanti.

DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh mengingat
Kau penuh seluruh
cahayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943

SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari lukaAntara kita Mati datang tidak membelah...


SENJA DI PELABUHAN KECILbuat: Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada ceritatiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elangmenyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerakdan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung,
masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946

CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar, di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasaaku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,di perasaan penghabisan segala melajuAjal bertakhta, sambil berkata:"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!Perahu yang bersama 'kan merapuh!Mengapa Ajal memanggil duluSebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
1946

MALAM DI PEGUNUNGAN
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
1947

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datangdan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
1949

DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahanyang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkansebelum pada akhirnya kita menyerah
1949

No comments:

Post a Comment